Sabtu, 30 April 2016

Profil gunung salak

Profil Gunung ~GUNUNG SALAKMungkin ada beberapa gunung yang berada dekat dengan Ibu kota, Jakarta. Diantaranya adalah Gunung Gede - Pangrango yang sangat terkenal dan menjadi favorit tujuan hiking, ribuan orang tumpah ruah di Gunung ini tiap minggunya, seolah tanpa jeda dan tak pernah sepi.Namun, diseberang sana, berdiri kokoh sebuah Gunung yanghening dari hingar dan riuhnya pendaki, menjulang dalam temaram kabut yang tipis menyelimuti. Gunung yang berketinggian cukup rendah namun mampu membuat banyak orang bergidik dan enggan menyinggahinya.Hanya segelintir saja pendaki yang haus tantangan dan rindu kesunyian gunung yang mau menjamah keindahannya.Gunung Salak merupakan kompleks gunung berapi yang terletak di selatan Jakarta, di Pulau Jawa. Kawasan rangkaiangunung ini termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Sukabumidan Kabupaten Bogor, Jawa Barat.Pengelolaan kawasan hutannya semula berada di bawah Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor, tetapi sejak 2003 menjadi wilayah perluasan Taman NasionalGunung Halimun, dan dikelola sebagai Taman Nasional Gunung Halimun-Salak.Gunung Salak berusia relatif tua sehingga memiliki Cbeberapapuncak.Puncak tertinggi gunung ini ialah Puncak Salak 1 dengan ketinggian puncak 2.211 m dari permukaan laut (dpl.).Banyak yang mengira asal nama "Salak" adalah dari buah salak, akan tetapi sesungguhnya berasal dari kata bahasa Sanskerta,salakyang berarti " perak".Rute pendakiannya Gunung Salak dapat didaki dari beberapa jalur. Yaitu Jalur Cidahu, Giri Jaya, Cimelati, dan Pasir Reungit. Puncak yang paling sering didaki adalah Puncak Salak 2 dan Salak 1.Jalur yang paling ramai adalah melalui Curugnangka, dari sisiutara gunung. Melalui jalur ini, orang akan sampai pada Puncak Salak 2.Puncak Salak 1 biasanya didaki dari arah timur, yakni Cimelati, dekat Cicurug, Sukabumi. Puncak Salak 1 dapat juga dicapai dari Puncak Salak 2, dengan banyak kesulitan dan tantangan yang harus dilalui, dari Sukamantri, Ciapus, dan beberapa jalur lain yang jarang dilewati.Di Puncak Salak 1 terdapat petilasan (berwujud kuburan) yang disebut-sebut sebagai petilasan "Embah Salak".Jalur lain adalah Cidahu, Sukabumi, atau dari Kawah Ratu, dekat Gunung Bunder.Gunung Salak kaya akan keanekaragaman Flora dan faunanya yang eksotis. Aneka margasatwa ditemukan di lereng Gunung Salak, mulai dari kodok dan katak, reptil, burung hingga mamalia.Hasil penelitian D.M. Nasir (2003) dari Jurusan KSH Fakultas Kehutanan IPB, mendapatkan 11 jenis kodok dan katak di lingkungan S.Ciapus Leutik, Desa Tamansari, Kab. Bogor. Berbagai jenis reptil, terutama kadal dan ular, dan juga sebagai daerah yang kaya burung, sebagaimana dicatat oleh Vorderman (1885). Hoogerwerf (1948) mendapatkan tidak kurang dari 232 jenis burung di gunung ini (total Jawa: 494 jenis, 368 jenis penetap). Beberapa jenis yang cukup penting dari gunung ini ialah Elang Jawa dan beberapa jenis elang lain, dan juga ayam-hutan merah.Sebagaimana halnya reptil dan kodok, catatan mengenai mamalia Gunung Salak pun tidak terlalu banyak. Akan tetapidi gunung ini jelas ditemukan beberapa jenis mamalia penting seperti macan tutul, owa jawa, babi hutan, surili, trenggiling dan beberapa jenis kera. Dari segi flora Salak terkenal akan keindahan berbagai jenis Anggreknya.Terdapat sejumlah kawah aktif yang tidak berasa di puncak. Kawah terbesar, Kawah Ratu, merupakan kawah termuda. Kawah Cikuluwung Putri dan Kawah Hirup merupakan bagian dari sistem Kawah Ratu.Semenjak tahun 1600-an tercatat terjadi beberapa kali letusan, di antaranya rangkaian letusan antara 1668-1699, 1780, 1902-1903, dan 1935. Letusan terakhir terjadi pada tahun 1938, berupa erupsi freatik yang terjadi di Kawah Cikuluwung Putri.Secara morfologi, Gunung Salak memiliki banyak jurang curam dan dalam. Karena seluruh tubuh gunung sampai puncak tertutup hutan lebat, kontur gunung ini tidak mudahterlihat. Hal ini sering kali menipu pendaki maupun penerbang yang melewati kawasan pegunungan ini. Jadi waspadalah untuk pendaki saat memijak kontur yang tertutup atau yang bersemak karena bisa saja itu adalah jurang yang tertutupi dan tak terlihat.Gunung Salak, meskipun tergolong sebagai gunung yang rendah, akan tetapi memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi, baik karena karakteristik vegetasi maupun medannya. Mulai dari jurang-jurang yang dalam, tanjakan yang curam dan licin, kolam lumpur, kawanan pacet, sampai kabut yang bisa turun setiap saat, bisa kita temui di gunung ini, jadi persiapkan safety yang memadai saat mendaki Salak.Medan yang cukup berat inilah yang mungkin menjadikan trek Gunung Salak menjadi salah satu trek gunung yang paling banyak menewaskan pendaki. Oleh karena itu bagi pendaki pemula disarankan mendaki di dampingi senior atau paling tidak yang telah hafal jalur pendakian di Salak.Selain trek yang berat, Gunung Salak tak bisa lepas dari kisah-kisah mistiknya yang telah sangat melekat dengan namanya. Suasana heningnya salak, suasana temaram cahayamatahari yang kesulitan menembus rimbunnya hutan, dinginnya kabut dan sebuah makam tua di puncak semakin menambah kesan mistis Gunung Salak. Ditambah kisah-kisah mistis yang banyak beredar di masyarakat tentang Gunung Salak mungkin menjadi salah satu penyebab tak banyak pendaki yang berminat singgah di puncaknya.Gunung Salak semakin terkenal setelah 2012 kemarin sebuah pesawat Sukhoi hancur berkeping-keping setelah menabrak salah satu tebingnya dan menewaskan semua penumpang dalam pesawat itu.Namun dibalik remang dan sunyinya gunung Salak, tetaplah gunung satu ini menyimpan keindahan tersendiri yang selalumemikat para petualang sejati dan pecandu ekstrim untuk menapakkan kaki dan tak pernah bosan mengunjungi Gunung Salak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar